Kisah Perjuangan Butet Manurung, Si Pengajar Baca Tulis Anak Rimba
Butet Manurung merupakan penggerak
dan perintis pendidikan bagi anak-anak di pedalaman Indonesia. Bahkan wanita
yang satu ini rela meninggalkan pekerjaannya demi mengajar dan mengajar anak-
anak pedalaman di daerah TNBD Jambi Sumatera Selatan. Nah berikut kisah
inspirasi Butet Manurung, si pengajar baca tulis anak-anak rimba di pedalaman
Indonesia.
Inisiasi Butet Manuring untuk Pendidikan Indonesia
Ketertarikan Butet dengan
lingkungan alam membuatnya melakukan apa saja yang berhubungan dengan hal
tersebut. Bahkan wanita yang satu ini juga sering kali melakukan perjalanan
hingga ke hutan-hutan yang berada di pedalaman Indonesia. Tak hanya menikmati
keindahan alam saja, namun Butet juga ikut peduli terhadap pendidikan
anak-anak yang ia temui di sana.
Wanita yang satu ini mengajarkan
membaca, menulis, dan berhitung kepada anak-anak pedalaman Indonesia. Selama
mengajar anak rimba, Butet sadar bila kehidupan masyarakat pedalaman mulai
terganggu dengan sekelompok orang yang hanya menjadikan hutan sebagai ladang
bisnis. Ia berpikir jika anak rimba juga membutuhkan pendidikan untuk
melindungi tempat tinggal mereka.
Sokolo Rimba Merupakan Bentuk Kepedulian Butet Manurung
Apa sih Sokolo Rimba itu? Sokolo
Rimba merupakan program pendidikan untuk komunitas adat Orang Rimba yang
berada di Hutan Makekal Hulu tepatnya di sisi barat Taman Nasional Bukit
Duabelas Jambi. Lain halnya dengan sekolah pada umumnya. Sokolo Rimba ini
menggunakan pendekatan khusus yang ramah budaya.
Butet Manurung selalu mengajarkan
baca, tulis, dan berhitung kepada anak didiknya dan tinggal bersama selama
berbulan-bulan. Hal ini bertujuan agar jam belajar dapat disesuaikan dengan
rutinitas mereka dan pelajaran yang diberikan juga kontekstual. Sebab menurut
Butet pelajaran ini dapat membantu orang rimba untuk menjaga hutan dan
mempertahankan hak istimewanya.
Tantangan Saat Mendirikan Sokolo Rimba
Butet dan teman-temannya
membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan penelitian mengenai
metode pembelajaran apa yang tepat untuk orang rimba. Bahkan dirinya juga rela
meninggalkan ibu kota untuk memajukan pendidikan anak rimba. Pastinya ada
banyak sekali tantangan yang dialami sebab masyarakat merasa takut jika
kehilangan budaya asli mereka.
Penghargaan yang Diterima Oleh Butet Manurung dan Soloko Rimba
Perjuangan yang dilakukan oleh
Butet tak sia-sia. Sebab anak didiknya sudah mulai teliti dan memiliki
semangat untuk belajar. Bahkan Butet juga mampu meyakinkan para anak rimba
jika pendidikan dapat melindungi mereka dari penindasan orang luar. Berkat
kerja kerasnya Butet dan temanya mendapatkan beragam penghargaan dan mampu
membuat Butet dikenal banyak orang.
Berbagai penghargaan yang diterima
oleh Butet Manurung dan Sokolo Rimba antara lain seperti Woma of Latters’ as one of TIME
magazine’s Heroses of Asia, penghargaan
dari UNESCO Indonesia, dan penghargaan Man and Biosphere Award LIPI. Cukup
banyak bukan? Banyaknya penghargaan yang didapat tentunya tak terlepas dari
semangat Butet dan teman-temannya.
Pelajarannya Bukan untuk Mengejar Cita-Cita Namun untuk Kelangsungan Hidup
Semua pelajaran yang diberikan
Butet Manurung kepada anak-anak rimba bukanlah untuk mengejar cita-cita namun
untuk kelangsungan hidup mereka. Pelajaran yang diberikan Butet kepada para
anak rimba berupa cara membaca arah mata angin, alam, dan vegetasi. Sedangkan
pelajaran menulis dan membaca merupakan tindakan nyata setelah membaca alam.
Itulah cerita inspirasi dari Butet
Manurung si pengajar baca tulis anak rimba. Gerakan nyata yang dilakukan oleh
Butet dan teman-temannya tentunya wajib diapresiasi dan mampu menjadi
inspirasi untuk banyak orang. Berkat hal ini Butet Manurung layak untuk
mendapatkan kejutan berkah berlipat asuransi wakaf dari Allianz. Semoga cerita tersebut dapat menginspirasi kita semua.
0 Response to "Kisah Perjuangan Butet Manurung, Si Pengajar Baca Tulis Anak Rimba"
Post a Comment