Teknologi VR Tingkatkan Pelatihan Operasi Jantung di Rumah Sakit Beijing
Seiring berjalannya waktu, kini teknologi VR (virtual
reality) sudah merambah ke seluruh industri di dunia, termasuk industri kesehatan di China.
Beberapa rumah sakit telah mengadopsi teknologi VR ke dalam sistem pelatihan
mereka, yang memungkinkan para dokter ataupun calon dokter bisa mendapatkan pelatihan dengan VR dan melakukan uji coba operasi
melalui dunia virtual.
Teknologi VR membantu
rumah sakit untuk memberikan pelatihan kepada para dokter mereka melalui dunia
virtual. Hal ini dilakukan guna mempermudah para dokter untuk mengikuti
simulasi operasi hingga melakukan penelitian tentang struktur tubuh secara
berulang dengan objek 3D. Dengan mengadopsi teknologi VR, efisiensi pelatihan kepada tenaga
medis rumah sakit pun bisa diberlakukan.
Melansir dari The Jakarta Post, sebuah rumah sakit di Beijing,
China telah mengadopsi teknologi VR untuk melatih dokter mereka dalam melakukan simulasi operasi
jantung. Para peneliti
dari Rumah Sakit Fuwai telah menciptakan model jantung 3D beserta infeksinya
dalam model CT Images. Para dokter bisa melakukan uji coba operasi jantung
dengan bantuan software VR dan hardware controller, yang memungkinkan penggunanya bisa melakukan apapun,
mulai dari membedah, meneliti hingga melihat struktur anatomi dalam bentuk
3D.
Umumnya, calon dokter
harus mengikuti pelatihan bedah jantung yang memakan waktu sekitar 5 sampai 10
tahun untuk dapat diperbolehkan melakukan operasi. Dalam metode pelatihan konvensional, calon dokter bedah harus
melewati beberapa tahapan pelatihan, mulai dari belajar teori textbook,
praktek klinik,
dan menjadi asisten dokter bedah untuk dapat mengobservasi teknik pembedahan
secara langsung.
Nah,
keberadaan teknologi
VR ini
memungkinkan adanya proses
percepatan
pelatihan para calon
dokter bedah jantung. Hal tersebut juga diperjelas oleh The Jakarta Post, yang menyatakan bahwa teknologi
VR memberikan dimensi baru dan skenario operasi yang lebih kompleks sehingga para peserta pelatihan dapat
melihat seluruh bagian dari struktur jantung dan tubuh lainnya secara detail, serta memungkinkan mereka untuk
meneliti dan melakukan simulasi operasi mendalam.
Kemudahan teknologi
yang diberikan dari VR tidak hanya menguntungkan dari sisi efisiensi namun juga pada segi
kurikulum. Seperti yang sudah disebutkan di atas, teknologi VR yang diciptakan
oleh Fuwai Hospital bersama Chinese Academy of Medical Sciences, tidak sekadar memberikan ruang operasi
virtual, melainkan juga gambaran tentang struktur tubuh yang dapat digunakan
sebagai sarana penelitian yang lebih mendalam. Dengan kata lain, teknologi VR
dianggap sangat membantu proses pelatihan kedokteran.
Meski saat ini
teknologi VR masih digunakan sebagai sarana praktik dan penelitian, ke depannya teknologi virtual akan
berkembang seiring berjalannya waktu. Di mana,
teknologi virtual tidak lagi berfungsi untuk pelatihan calon dokter dan dokter,
namun juga bisa dijadikan tool bagi
para dokter spesialis untuk melakukan operasi sungguhan.
0 Response to "Teknologi VR Tingkatkan Pelatihan Operasi Jantung di Rumah Sakit Beijing"
Post a Comment